Posts

Citarasa Natal Dari Sabang Sampai Merauke

Ho-ho-ho! Semangat Natal masih memenuhi minggu ini. Momen keluarga yang kental dengan suasana liburan dan makan-makan pun menjadi salah satu momen favorit di akhir tahun. Di Indonesia, momen Natal rasanya kurang bila beberapa hidangan ini tidak tersaji di meja makan. Kira-kira, hidangan apa saja itu? Ayam Rica-Rica Merupakan makanan khas Manado, Sulawesi Utara. Rica diambil dari Bahasa Manado yang berarti pedas atau cabai. Biasanya, hidangan ini disajikan dengan taburan bawang goreng atau mentimun. Hidangan khas Manado lainnya yang biasa menghiasi meja makan di kala Natal adalah sambal dabu-dabu. Sudah pernah mencobanya? Kue Bagea Camilan manis khas Nusa Tenggara Timur ini terbuat dari sagu yang ditambah dengan gula halus, biji cintang, minyak sayur dan tepung terigu. Mungkin masih jarang terdengar di telinga, atau bahkan kebanyakan dari kita belum pernah mencobanya. Meski demikian, hidangan kue bagea ini sangat nikmat ditemani secangkir kopi atau teh manis! Ayam Budu-Budu Hid

Ragam Profesi Kuliner Indonesia: Dari Koki yang Tidak Ingin Dipanggil Koki Hingga Jurnalis Kuliner

Image
Dunia kuliner Indonesia tidak hanya terkenal dengan citarasanya yang beragam, namun berhasil juga menelurkan juru masak dan pengamat kuliner yang handal. Bahan mentah tentu tidak akan menjadi masakan yang lezat tanpa tangan handal para koki. Citarasa masakan yang lezat juga tidak akan diketahui banyak orang tanpa adanya peran pengamat kuliner. Yuk kenali lebih dalam mengenai profesi mereka, mulai dari juru masak hingga jurnalis kuliner! Rahung Nasution Mungkin belum banyak yang mengenal dirinya. Lelaki nyentrik kelahiran Pematangsiantar ini merupakan sosok yang berpengaruh di dunia kuliner masa kini. Memutuskan untuk keluar rumah di usia 14 tahun, Rahung memiliki mimpi untuk mengembara. Menjadi traveller bahasa kerennya. Di perjalanannya menjadi pengembara, dirinya jatuh cinta pada dunia kuliner. Di salah satu video yang diunggah sebuah online platform , Rahung mengatakan bahwa cara paling demokratis untuk mengerti negeri ini adalah melalui makanan. Kalau tidak bisa menerima rasa s

Cerita Tentang Ibu Dapur

Image
Tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu di berbagai belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Berbagai ucapan selamat Hari Ibu ramai mewarnai media sosial. Mulai dari sekedar cuitan di Twitter hingga foto dengan caption menyentuh di Instagram semua tertuju pada Ibu. Tetapi, di Pondok Pesantren Nurul Huda Lampung, ucapan selamat Hari Ibu ditujukan kepada sosok yang berbeda. Adalah Ibu Suwarni, Ibu Suminah dan Ibu Fadhilatun yang senantiasa memasak makanan untuk para santri di Pondok Pesantren Nurul Huda. Jarak rumah ketiganya tidak terlalu jauh dari Pondok Pesantren, kira-kira ½ kilometer yang setiap hari ditempuh dengan berjalan kaki. Ketika pagi masih buta, beliau-beliau sudah bergegas pergi ke dapur pondok untuk memasak. Lupakan memasak untuk porsi 4 orang, ketiganya memasak untuk seluruh Pondok Pesantren Nurul Huda yang berjumlah 700 orang sekali makan. Menu makanan kesukaan para santriwan dan santriwati adalah “Selobor”. Menu sederhana berbahan dasar kol dan sawi yang di

Knowledge Café: Makan Diskusi, Minum Solusi

Selamat datang di Knowledge Café! Disini, semua orang bebas pesan tempat duduk favoritnya. Ingin mengajak teman? Boleh. Keluarga? Boleh. Orang yang baru ditemui di jalan? Boleh. Knowledge Café bebas dimasuki siapa saja. Menunya setiap hari ada diskusi dan juga solusi. Belum akrab dengan istilah Knowledge Café? Merupakan metode diskusi terbuka dan santai yang mengundang multi-stakeholders . Disini, semua isu mengenai apapun bisa dibahas, tidak terkecuali seperti isu pangan. Para peserta yang mengikuti Knowledge Café akan dibagi kedalam beberapa kelompok kecil. Dalam durasi tertentu mereka akan berdisuksi dalam kelompok kecil tersebut. Ketika durasi sudah habis, masing-masing anggota akan berpindah meja dan berganti kelompok dengan peserta lain, namun masih membahas masalah yang sama. Bandung Food Change Lab Exhibition & Talkshow mengadakan kegiatan Knowledge Café pada hari pertama. Disini, semua pihak terkait isu makanan sehat seperti para PKL, mahasiswa, ahli gizi, dokter serta p

Bandung Food Change Lab Exhibition & Talkshow: Bukan Sekedar Pameran

Bertempat di Lokasi, jalan Ir. H. Juanda No. 92, sebuah pameran dan acara diskusi mengenai makanan sehat diadakan. Berjudul Bandung Food Change Lab Exhibition & Talkshow merupakan kolaborasi antara Riset Indie dan HIVOS. Berfokus pada social labbing yang dilakukan di Bandung mengenai PKL & makanan sehat, terdapat beberapa temuan yang bisa menjadi cikal bakal solusi bagi masalah pangan yang satu ini. Pameran di Bandung Food Change Lab Exhibition & Talkshow sendiri merupakan wadah untuk mempresentasikan hasil karya solutif dari kelas design thinking mahasiswa CCE MBA ITB beberapa bulan kemarin. Dalam kelas design thinking tersebut, mahasiswa terbagi kedalam beberapa kelompok kecil. Selama berminggu-minggu mereka mencoba melakukan proses design thinking mengenai isu PKL & makanan sehat. Mencoba menelaah masalah dari isu yang lebih luas serta komprehensif terbukti mampu menghasilkan ide-ide segar. Namun, bukan hanya kreatifitas yang dituntut untuk memecahkan suatu masa

Jajan di Pinggir Jalan Tidak Perlu Khawatir Kebersihan Lagi!

Kuliner Indonesia tentu sangat beragam jenisnya. Beberapa menu asli Indonesia seperti rendang dan nasi goreng namanya sempat mendunia. Bahkan, rendang digadang-gadang sebagai makanan terlezat di dunia. Ingin mencicipi kuliner Indonesia? Jajan di warung tradisional atau pinggir jalan adalah kuncinya! Sempat ada celotehan bahwa semakin sederhana tempat makannya, biasanya semakin lezat rasa menunya. Di kota Bandung, rasa makanan yang benar-benar enak memang dijajakan di jalan dengan warung sederhana. Benar begitu? Lantas, bagaimana dengan masalah kebersihan makanan yang dijual? Semenjak akhir tahun lalu, Dinas Kesehatan mulai memasang stiker laik sehat dan laik kebersihan pada sejumlah pedagang kaki lima (PKL). Di kota Jogja, terdapat 50 PKL di kawasan Alun-Alun Utara yang mendapatkan stiker tanda kuliner sehat. Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa hal ini menjadi pemenuhan standar pangan yang aman dan berkualitas untuk konsumen. Hal ini merupakan kewajiban dari pemer

Kain Dari Bakteri?

Image
Memang bukan rahasia lagi kalau Bandung yang dikenal sebagai Paris van Java menjadi salah satu pusat tren fashion di Indonesia. Menyabet gelar creative city dari UNESCO, kira-kira kreatifitas seperti apa yang diciptakan warga Bandung dalam dunia mode? Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat tinggal. Dalam perkembangannya, manusia kemudian menemukan katun (kapas) sebagai bahan utama pakaian. Kain sintetis berbahan poliester kemudian dikembang­kan pada pertengahan abad ke-20. Kain berbahan serat alami seperti pinus, rami, atau bambu juga dikembangkan sebagai alternatif. Penggunaan bahan tekstil berbasis selulosa tumbuhan ini kemudian menimbulkan banyak pertanyaan menyangkut isu lingkungan. Apakah benar bahan-bahan itu ramah lingkungan? Apakah penanaman pohon kapas tak menggunakan pestisida yang banyak? Apakah pakaian yang kita pakai sekarang tak membuat sebuah bukit menjadi gundul? Sapta P. Soemowidjoko, seorang seniman sekaligus pelaku indus